Sabtu, 01 September 2007

Belajar dari Seorang Ibu

Cinta Tumbuh dari Kekurangan

Dalam hidupnya Ibu Teresa selalu dekat dengan penderitaan manusia yang tersingkir dan terbuang. Ia merasakan pengalaman-pengalaman yang paling getir yang dirasakan dan dialami oleh mereka. Meski demikian, ia tetap percaya akan cinta Tuhan terhadap semua mahluk ciptaanNya. Ia tidak melihat semua penderitaan itu sebagai bentuk ketidakpedulian Tuhan terhadap ciptaanNya. Ia melihat penderitaan itu sebagai bagian dari drama abadi tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan sesamanya. Penderitaan memberikan manusia kesempatan untuk secara kongkret dan sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan sesama. Orang yang menyatakan diri mencintai Tuhan juga harus mewujudkan cintanya itu pada sesama, dua hal ini tak bisa dipisahkan. Dalam perjumpaan dengan orang-orang miskin dan terbuang inilah manusia benar-benar dapat mencintai Tuhan dan sesama secara kongkret.

Ibu Teresa ingin datang dan menawarkan sebuah nilai dasar yang seharusnya diwujudkan oleh setiap orang, yaitu kasih. Bagi Ibu Teresa kasih merupakan sumber dan dasar segala sesuatu. Ibu Teresa mengajak semua orang memulai gerakan budaya kasih dari keluarganya masing-masing. Di mana satu sama lain saling berbagi, saling bercerita dan mendengarkan dan saling melayani dengan cinta. "Kasih berawal dari senyum, kasih bermula dari rumah." ungkap Ibu Teresa.

Ibu Teresa melihat dengan mendalam apa yang sebenarnya menjadi penyebab hancurnya dunia, yaitu bila manusia tidak lagi memiliki cinta. Bagi mereka yang termiskin dari yang miskin, yang sesungguhnya dibutuhkan adalah cinta, perhatian dan penghargaan. Ketika ia merawat dan melayani orang-orang miskin dan sekarat dengan penuh cinta kasih dan perhatian, muncullah sinar kebahagiaan dari wajah mereka. Ketika mereka dicintai dan dihargai sebagai layaknya manusia, di situlah mereka menemukan kembali kebahagiaan mereka yang dirampas oleh keterasingan hidup mereka.

Cinta inilah yang memampukan manusia untuk terus bertahan hidup menghadapi berbagai macam tantangan yang tidak mudah untuk diselesaikan dalam hidup ini. Kemampuan manusia untuk merasakan dicintai dan mencintai inilah yang membuatnya mampu untuk berjuang dan mempertahankan hidupnya. Dalam hubungan cinta inilah orang satu dengan yang lainnya saling membuka diri, saling menerima sebagai pribadi yang unik. Itulah uniknya cinta, biarpun mereka saling menyerahkan diri mereka tetap berdikari dengan kemerdekaannya yang penuh dan justru karena mereka saling menyatukan diri, mereka mampu mewujudkan diri masing-masing.

Cinta Ibu Teresa yang tulus kepada orang-orang yang termiskin dari yang miskin inilah yang mampu menyatukan hidup dan merasakan penderitaan yang dialami oleh mereka yang menderita. Karena cinta, maka meskipun mereka hidup tanpa jaminan dan hanya mengandalkan penyelengaraan Ilahi, namun mereka tetap merasakan kebahagiaan. Curahan cinta itulah yang mampu mengubah hidupnya secara total, sehingga kebahagiaan memancar dari wajah mereka. Anda juga pasti bisa.

Haryanto SCJ
Email: haryscj@gmail.com

Artikel TerBaru

http://www.geocities.com/memey_aditya/RecentPostWidgets.txt

Bercita-Citalah...

Bismillah...

"Kalau kita memulai langkah dengan rasa takut, maka sebenarnya kita tidak pernah melangkah... " (A. H. Nayyar, ph. D, Presiden Pakistan Peace Coalition).

Tidak sedikit manusia yang tidak memiliki cita-cita, pesimis menjalani hidup, "pasrah" dalam menjalani dan menerima hidup. Tak sedikit pula manusia yang banyak bermimpi, berkhayal dan selalu berandai-andai tanpa usaha untuk mencapai apa yang diimpikannya.

Tidak semata-mata Allah SWT. Menciptakan manusia tanpa tujuan dan harapan. Ketika manusia mulai lahir dan menghirup hawa dunia, maka ketika itulah manusia harus siap menerima dan menunaikan amanah Allah di muka bumi ini. Dalam hidup ada mega proyek yang harus dicapai oleh manusia, teruslah mencoba untuk melangkah setahap demi setahap hingga akhirnya Allah memberikan kemenangan dan keberkahan tujuan kita. Ia adalah cita-cita.

Cita-cita merupakan energi dan motivasi, bukan obsesi tak terkendali. Ia merupakan perencanaan yang terorganisir dan tersusun rapih bukan khayalan menggunung, meluap dalam lautan hidup dan hanya sekedar buih. Ia adalah ruh yang dapat membangkitkan kemalasan menjadi kreatifitas, sikap pesimis menjadi optimis, kelemahan menjadi kekuatan. Ia adalah "motor" yang dapat mensinergiskan ikhtiar dan doa, ruh, jasad dan akal untuk senantiasa bekerjasama dalam mewujudkan tujuan.

Jangan takut untuk memiliki cita-cita, karena ia akan menggerakkan jasad untuk aktif dan enerjik, akal untuk kreatif dan inovatif, jiwa dan ruh untuk senantiasa dekat pada Rabbnya. Cita-citalah yang telah membuat seorang Imam Ahmad bertahan terhadap cambukan penguasa tirani dalam mempertahankan keyakinannya bahwa al-Qur`an itu bukan makhluk, cita-cita pula yang telah membuat seorang ibu melimpahkan kasih sayang terhadap anaknya, senantiasa memenuhinya dengan doa dan cinta.

Jangan takut untuk bercita-cita meski dalam keadaan sulit dan terhimpit, lemah dan tak berdaya. Tetap kuatkan dan bulatkan tekad dalam diri untuk mencapai cita-cita besar, yang akan bermuara pada samudera tawakkal. Adalah Rasulullah SAW. Dan kaum muslimin yang bersamanya, tetap memiliki cita-cita besar dan agung meski beliau dalam keadaan lemah dan sulit. Dalam peristiwa perang Khandaq, pasukan muslimin hanya berjumlah 3000 sedangkan pasukan kafir berjumlah 10. 000. Namun, keadaan itu tidak membuat pasukan muslimin lemah dan putus asa, malah sebaliknya, kelemahan dan kekurangan itu dapat menjadi kekuatan dan memicu kaum muslimin untuk berfikir kreatif. Akhirnya ide cemerlang muncul dari seorang Salman al-Farisi tentang strategi parit.

Bahkan disisi lain, ketika Rasulullah sedang membuat parit, beliau mengungkapkan cita-cita besarnya, hal ini diceritakan oleh al-Barra`. Ia Berkata, "Saat menggali parit, di beberapa tempat kami terhalang oleh tanah yang sangat keras dan tidak bisa digali dengan cangkul. Kami melaporkan hal ini kepada Rasulullah SAW. Beliau datang, mengambil cangkul dan bersabda, "Bismillah... ", kemudian menghantam tanah yang keras itu dengan sekali hantaman. Beliau bersabda, "Allah Maha Besar, aku diberi kunci-kunci Syam. Demi Allah aku benar-benar bisa melihat istana-istananya yang bercat merah saat ini. " Lalu beliau menghantam untuk yang kedua kalinya bagian tanah yang lain. Beliau bersabda lagi, "Allah Maha Besar, aku diberi tanah Persi. Demi Allah saat ini pun aku bisa melihat istana Mada`in yang bercat putih. " Kemudian beliau menghantam untuk yang ketiga kali dan bersabda, "Bismillah... ", maka hancurlah tanah dan batu yang masih menyisa. Kemudian beliau bersabda, "Allah Maha Besar, aku diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah dari tempatku ini aku bisa melihat pintu-pintu gerbang Shan`a.."

Meskipun cita-cita dan harapan Rasulullah SAW. Belum terealisasi ketika beliau masih hidup, namun cita-cita yang terungkapkan dan tervisualisasikan telah membakar semangat juang kaum muslimin dan endingnya ialah kaum muslimin memenangkan perang Khandaq dan cita-cita Rasulullah SAW. Terealisasi ketika masa kekhalifahan Umar bin Khatthab. Maha Besar Allah.

Saudaraku... Bercita-citalah....
Bercita-citalah menjadi hamba Allah yang ta`at dan "Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya... "

Bercita-citalah menjadi hamba Allah yang ikhlas, tawakkal dan sabar dalam menjalani setiap fase hidup....

Bercita-citalah menjadi seorang anak yang sholih, orang tua yang bijak dan adil, suami atau isteri yang memiliki limpahan kasih sayang pada setiap anggota keluarga, murid yang sholih dan penuh prestasi, guru yang dapat menjadi teladan bagi anak didiknya.

Bercita-citalah memiliki keluarga yang penuh kasih sayang, saling pengertian dan mengingatkan dalam kebaikan, dan senantiasa ada dalam suasana Islami.

Bercita-citalah menjadi karyawan yang jujur dan berprestasi, pempimpin yang adil dan penuh kasih terhadap bawahan, direktur yang rendah hati, senantiasa tawadhu` dan kona`ah.

Bercita-citalah memiliki ketenangan jiwa, keteguhan hati dan kepercayaan diri sehingga dapat dengan tulus mempercayai orang lain dan mendapat kepercayaan yang baik.

Bercita-citalah dibebaskan hati ini dari segala penyakit hati, iri, dengki, hasud, prasangka buruk, sombong, takabbur, bangga pada diri sendiri...

Bercita-citalah memiliki pekerjaan yang layak, hasil yang berkah serta menjadi seorang hartawan yang dermawan.
Bercita-citalah untuk masuk syurga dan terhindar dari api neraka....

Dan.pada akhirnya bercita-citalah agar Allah mengambilkan kita dalam keadaan yang baik. Khusnul khatimah...

"Kini jiwa ini merindukan syurga... " (Umar bin Abdul `Aziz)

Setitik hikmah dari samudera hikmah.

Wasanawati et yahoo dot com

Kamis, 26 Juli 2007

SUKSES BERBICARA DI DEPAN UMUM


Oleh: Ollie

Saat itu saya diundang menjadi salah satu pembicara tamu dalam pelatihan yang diadakan oleh majalah internal sebuah perusahaan BUMN bagi staf redaksi dalam majalah itu. Saya sendiri hadir dalam kapasitas saya sebagai penulis yang diharapkan dapat membagi pengalaman kepada mereka, dan membangun kemampuan serta semangat menulis staf redaksi yang rata-rata tidak berpengalaman dibidang tulis menulis.

Karena sifatnya yang berbagi pengalaman, saya tidak merasa perlu untuk mempersiapkan apa pun untuk pelatihan ini. Maklum, pengalaman hidup semua masih ada di otak saya. Saya merasa tidak perlu catatan apalagi poin-poin presentasi. Alasan lain adalah karena kesibukan saya sehari-hari yang membuat saya sama sekali tidak punya waktu untuk membuat persiapan khusus.

Saya tiba satu jam lebih cepat dari jadwal dan sempat melirik ke dalam ruangan tempat pelatihan berlangsung. Astaga, di dalam sedang terjadi ’diskusi berat’ yang disertai slide-slide bergantian dipresentasikan. Saya langsung merasa gugup. Saya jelas tidak siap.

Saya kemudian disambut hangat oleh salah satu pimpinan redaksi. Dalam pertemuan singkat selama 15 menit, beliau memaparkan maksud dan tujuannya mengundang saya. Antara lain agar staf redaksi yang dipimpinnya mampu membuat tulisan yang lebih menarik. Saya juga diharapkan memberikan sedikit latihan pada mereka. Saya semakin gugup. Ini jelas diluar skenario saya.

Saya lalu menyusun strategi. Waktu saya 45 menit lagi. Saya segera meminjam contoh majalah internal yang telah mereka terbitkan. Melakukan studi kasus adalah cara paling efektif untuk menyampaikan maksud kita kepada audience. Saya juga langsung membuat poin-poin hal yang harus saya sampaikan beserta kilasan cerita pengalaman saya di dalamnya. Itu akan membuat audience lebih mudah untuk mencerna dan membayangkannya.

Waktu saya tinggal 15 menit lagi, saya harus menentukan akan memberi latihan menulis seperti apa. Saya teringat akan pengalaman saya saat diajar guru menulis saya di Jakarta School. Saya kemudian menggunakan pengalaman diajar itu untuk mengajari orang lain. Saya menemukan formulanya! Saya mencoba menciptakan suatu latihan dengan syarat tertentu, dalam waktu yang sempit dan libatkan audience untuk memberi apresiasi setelahnya. Dari situlah diharapkan muncul antusiasme dari audience!

Pada saat waktu yang ditentukan tiba, dengan berbagai catatan di tangan, saya tetap merasa tidak siap. Saya mulai melirik ke poin-poin yang saya buat dan mendapatkan diri saya berbicara seperti robot di hadapan mereka. Otak saya lalu tiba-tiba mengibas. Apa yang saya takutkan? Audience saya adalah orang-orang yang ingin mendengar yang terbaik dari saya. Ingin terinspirasi. Ingin bersemangat. Ingin maju. Mereka adalah sahabat yang ingin diberi nasihat dan masukan. Kenapa saya memperlakukan mereka seperti orang lain?

Dalam hitungan detik setelah saya menyadari kesalahan saya, saya pun menjadi rileks. Saya bicara seakan-akan mereka adalah teman lama saya yang sedang curhat dan sedang saya beri masukan. Sesekali saya melirik ke catatan saya untuk melihat poin apa yang harus saya sampaikan, agar tidak keluar jalur dan tetap mencapai sasaran.

Contoh-contoh kasus dan perbaikannya pun saya tunjukkan dengan gamblang namun dalam nuansa humor, sehingga tidak ada yang merasa tersinggung saat dikritik. Beberapa orang saya lihat mengangguk-anggukan kepala. Namun... ups. Di sebelah sana ada bapak yang tertidur. Saya coba untuk melibatkannya dalam cerita saya. ”Menurut Bapak bagaimana?” Ia terbangun dengan kaget, namun akhirnya terus menyimak saya hingga akhir acara. Melibatkan audience dalam pembahasan, sedikit banyak akan membuat mereka merasa terikat untuk terus menyimak. Ini sudah saya buktikan.

Di penghujung acara, saya lemparkan latihan penulisan yang sudah saya siapkan. Saya minta mereka membuat satu paragraf 100 kata berisi tiga kata yang sudah saya pilihkan untuk mereka. Waktunya? Lima menit.

Hasil yang saya dapat mengejutkan. Kreativitas yang timbul di luar dugaan. Apresiasi yang diberikan pun beragam. Saya bisa melihat kobaran api menyala di mata mereka. Saya bangga bisa menjadi bagian dari semangat itu. Anda mau coba? [ollie]

* Ollie adalah penulis novel sekaligus entreprenur pemilik toko buku online kutukutubuku.com. Ia dapat dihubungi via email auliah5@gmail.com atau blog http://blog.salsabeela.com.

Rabu, 25 Juli 2007

KASIH IBUNDA


Action & Wisdom Motivation Training

Suatu pagi di sebuah perkampungan miskin. Tampak seorang ibu dengan penuh semangat sedang membikin adonan untuk membuat tempe, pekerjaan membuat dan menjual tempe telah digeluti selama bertahun-tahun sepeninggal suaminya.

Saat membuat adonan, sesekali pikirannya menerawang pada sepucuk surat yang baru diterima dari putranya yang sedang menuntut ilmu di rantau orang. Dalam surat itu tertulis, “Bunda tercinta, dengan berat hati, ananda mohon maaf harus mohon dikirim uang kuliah agar dapat mengikuti ujian akhir. Ananda mengerti bahwa bunda telah berkorban begitu banyak untuk saya. Ananda berharap secepatnya menyelesaikan tugas belajar agar bisa menggantikan bunda memikul tanggung jawab keluarga dan membahagiakan bunda. Teriring salam sayang dari anakmu yang jauh.”

Dua hari lagi adalah hari pasaran, biasanya tempe hasil buatan si ibu dibawa ke pasar untuk dijual. Kali ini, tempe yang dibuat dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, dengan harapan mendapatkan lebih banyak uang sehingga bisa mengirimkan ke anaknya.

Sehari menjelang hari pasar, hati dan pikiran si ibu panik karena tempe buatannya tidak jadi, entah karena konsentrasi yang tidak penuh atau porsi tempe yang dibuat melebihi biasanya. Kemudian si ibu pun sibuk berdoa dgn khusuk di sela-sela waktu yang tersisa menjelang keberangkatannya ke pasar, memohon kepada Tuhan diberi kemujizatan agar tempenya siap dijual dalam keadaan jadi. Tetapi sampai tibanya dia di pasar, tempenya tetap belum jadi.

Sepanjang hari itu dagangannya tidak laku terjual. Si ibu tertunduk sedih, matanya berkaca-kaca membayangkan nasib anaknya yang bakal tidak bisa mengikuti ujian. Saat hari pasar hampir usai para pedagang lain pun mulai meninggalkan pasar, tiba-tiba datang seorang ibu berjalan dengan tergesa-gesa, “Bu, saya nyari tempe yang belum jadi, dari tadi nggak ada, ibu tahu saya harus cari ke mana?”

“Untuk apa tempe belum jadi kok dicari?” tanya si penjual heran.

“Saya mau membeli untuk dikirim ke anak saya di luar kota, dia sedang ngidam tempe khas kota ini,” kata ibu calon pembeli.

Ibu penjual tempe ternganga mendengar kata-kata yang baru didengarnya, seakan tak percaya pada nasib baiknya, seolah tangan Tuhan memberi kemurahan kepadanya. Akhirnya tempe dagangannya diborong habis tanpa sisa. Dia begitu senang, bersyukur dan menambah keyakinan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan diri umatnya selama manusia itu sendiri tidak putus asa dan tetap berjuang.

Kekuatan berusaha dan berdoa.

Pepatah kuno menyatakan, ora et labo`ra, berusaha dan berdoa. Memang, doa dan usaha harus seiring dan sejalan dalam perjalanan hidup setiap manusia. Doa dibutuhkan untuk mengingatkan kita agar senantiasa menapak langkah di jalan benar yang diridhoi oleh yang Maha Kuasa dan tetap mampu bersikap sabar, gigih, dan ulet saat menghadapi segala macam halangan, rintangan dan cobaan, sekaligus mampu memelihara antusiasme dalam memperjuangkan apa yang telah kita tetapkan demi mewujudkan kesuksesan.

Di kesempatan yang berbahagia ini pula, saya mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU 2007. Mari dengan segenap kekayaan mental yang optimis dan aktif, kita singsingkan lengan baju siap bekerja keras untuk mengisi tahun baru ini dengan harapan baru! Semangat baru! Agar tercapai sukses yang lebih gemilang! Sukses lebih luar biasa!!!

Salam Sukses Luar Biasa!!!
Andrie Wongso
www.andriewongso.com

Senin, 16 Juli 2007

Wacana Ttg Tuhan

Ehm...!

"Katakan padaku seperti apa harum bunga melati?" seorang pengembara tiba-tiba bertanya kepada sekelompok orang yang terlibat asyik berdebat di beranda surau.

Beberapa saat semua terdiam, "kalau kalian tidak bisa menjelaskan kepadaku seperti apa harum bunga melati, lalu bagaimana kalian tadi berdebat seperti apa tuhan!" pemuda itu melanjutkan.

"Ketahuilah tuhan tidak ada hubungannya dengan gambaran yang ada dipikiran kalian!" "kalian tidak akan pernah mengerti dan mencapai tuhan dengan penalaran dan kata-kata, kecuali kalian bisa menjelaskan seperti apa bentuk kentut"

Rabu, 11 Juli 2007

MERAIH RASA PERCAYA DIRI

Meraih Percaya Diri

Banyak strategi dan taktik yang bisa kita gunakan untuk meraih rasa percaya diri.
Diantaranya harus dipraktekan langsung dalam satu sesi latihan. Namun bagi Anda yang
tidak sempat latihan, saya tuliskan disini salah satu dari strategi meraih rasa percaya diri
dengan mudah dan bisa dilakukan dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Pilihlah satu aktivitas dimana Anda merasa kurang percaya diri melakukannya.
Tetapkan tolak ukur keberhasilan dari aktivitas tersebut.
Contohnya berbicara saat rapat, Anda bisa menetapkan berbagai tolak ukur seperti berani berbicara, berbicara tanpa gemetar, birbicara tanpa kelu, berani menatap
peserta rapat saat bicara, berani menatap bos Anda, dan sebagainya.
Tetapkan taget Anda. Saat ini Anda takut untuk berbicara, tagetkanlah untuk berani berbicara meskipun hanya beberapa patah kata.
Setelah satu target terpenuhi, tingkatkan target Anda misalnya berbicara tanpa
gemetar (jika masih).
Terus lakukan sampai Anda bisa mencapai semua keberhasilan yang Anda tetapkan
Bersyukur dan buat perayaan, sekecil apapun.

Anda bisa melakukan langkah-langkah yang sama untuk keterampilan lain, misalnya
dengan keterampilan tangan. Contohnya kemampuan Anda membuat hal-hal yang sangat
detil. Contoh nyatanya ialah ada seorang yang tangannya dianggap tidak terampil. Jangan
membuat kerajinan tangan, menancapkan paku ditembok saja tidak bisa. Tetapi setelah
melakukan latihan seperti metode di atas, dia bisa membuat miniatur kapal laut yang
sangat detil. Rasa percaya dirinya sekarang sudah sangat tinggi.

Inti dari strategi ini ialah peningkatan secara terus menerus. Sedikit demi sedikit tetapi jika
Anda lakukan secara kontinyu Anda bisa menjadi seseorang yang mahir dan memiliki rasa
percaya diri yang tinggi. Anda juga bisa mahir berbisnis jika Anda mulai sekarang mulai
berbisnis mulai dari kecil terlebih dahulu. Biasakanlah sehingga suatu saat Anda akan
mahir berbisnis.

Memang teknik ini tidak menghasilkan rasa percaya diri dengan cepat. Tetapi hasil dari
strategi ini akan mendalam dan berbekas yang lama. Dalam pelatihan yang saya
selenggarakan, saya selalu menggabungkan konsep lambat tetapi membekas dengan
konsep cepat. Setelah pelatihan Anda langsung percaya diri dan terus membekas di dalam
diri Anda melalui latihan yang saya uraikan di atas. Selamat mencoba.

By : Motivasi-islami.com

Minggu, 08 Juli 2007

Kata-Kata Mutiara

Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.

Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.

Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.

Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.

Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.

Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.

Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?

Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.

Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.

Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.

Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.

Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.

Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas.

Sukses yang sudah Anda alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi Anda di masa yang akan datang.

Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.

Uang + Ahklaqul Karimah akan menjadi modal yang sangat berharga baik untuk Anda sendiri, maupun untuk kemajuan Umat Islam. Kejarlah keduanya.

Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.

Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Anda baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar Anda, terutama yang lebih membutuhkan.

Ada peluang dan ancaman dibalik harta yang kita miliki.

Tindakan kita akan mengacu kepada apa yang ada dalam pikiran kita.

Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran Anda terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang Anda anut.

Seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa dikalahkan.

Sudahkah Anda melihat dan meneliti apa yang sudah Anda lakukan dan membuat rencana ke depan agar lebih baik?

Proyek besar tidak bisa diselesaikan sekaligus, tetapi harus dibagi-bagi kebagian yang kecil dan dapat dikendalikan.

Anda hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting Anda konsisten menjalankannya.

Dua hal yang perlu Anda ketahui sebelum memulai bisnis, pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri Anda dengan sikap dan keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa Anda bisa.

Rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.

Putuskan apa yang Anda inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka Anda akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.

Rencana memberikan arah langkah Anda.

Kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeset prioritas dan konsentrasi pada satu pekerjaan pada satu waktu.

Untuk mencapai puncak, Anda harus melalui anak tangga dan terus menerus naik, maka Anda akan mencapai puncak yang Anda inginkan.

Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika Anda ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang lain sukses.

Apa yang membedakan Anda dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena Anda tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan.

Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.

Suatu saat mungkin Anda merasa dunia ini bau terasi, kemana pun Anda pergi bau terasi selalu tercium. Sebelum Anda memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi, periksalah diri Anda mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian Anda.

Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri.

Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat.

Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan disiplin juga adalah ibadah.

Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi Anda.

Mungkin saja di tempat lain rezeki Anda sudah menunggu.

Jika Anda mempunyai misi mulia, jangan takut untuk gagal, bukan hasil yang akan dinilai, tetapi usaha Anda untuk mencapainya.

Jika kegagalan menghampiri Anda bukan berarti Anda harus menyerah, tetapi cari jalan lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah.

Menyerah adalah salah satu cara untuk gagal.

Jangan lupakan kegagalan, tetapi ambilah hikmahnya.

Lupakan kekecewaan, karena harapan dimasa depan masih terbentang luas dan begitu cerah.

Jika sudah tidak ada harapan, cobalah jalan yang lain. Masih banyak jalan lain yang bisa membawa Anda menuju kesuksesan.

Anda telah mendapatkan sesuatu yang berharga pada kegagalan sebelumnya, sehingga kini Anda telah lebih bijaksana, lebih berpengalaman, dan lebih terampil.

Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, biarkan Anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut.

Setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses.

Kreativitas Membuat Hidup Lebih Indah

Kreativitas membuat hidup lebih indah

Kreativitas akan membuat hidup kita lebih indah karena kita akan dikelilingi oleh hal-hal yang bervariasi tidak monoton. Rutinitas yang monoton akan membuat kita lebih cepat mengalami kebosanan dibanding melakukan berbagai hal yang bervariasi yang memberikan sesuatu yang baru dan segar dalam kehidupan kita sehari-hari. Inilah yang membuat remaja mengapa suka berjalan-jalan, karena dengan berjalan-jalan kita akan menemukan berbagai hal yang baru.

Kehidupan yang kreatif akan meningkatkan pengertian dan apresiasi akan berbagai gagasan baru, sesama manusia, dan dunia secara umum. Orang yang kreatif senang akan ide baru dan memiliki apresiasi yang tinggi, saat menemukan ide baru, baik dia yang menghasilkan maupun orang lain, dia akan merasa senang. Berbeda dengan orang yang tidak menghargai ide, tidak ada kesenangan yang muncul saat dia melihat ide baru. Jelas, bahwa orang yang menghargai gagasan dan ide baru memiliki satu kelebihan tentang kebahagiaan. Saat orang lain mencibir, dia tersenyum.

Kreativitas membuka pikiran dan menjadikan motivasi hidup lebih tinggi. Kenapa tidak? Dia tidak takut akan kehilangan peluang, karena orang kreatif bisa menciptakan peluang sendiri. Dia tidak takut menghadapi masalah karena orang kreatif memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang tinggi. Dia juga tidak hidup dalam kebosanan karena bisa menciptakan berbagai hal yang membuat dirinya tidak bosan.

jawab pERTANNYAAN ini

Kreativitas tidak lepas dari proses menjawab sebuah pertanyaan. Namun sering kali kita (seakan) tidak memiliki pertanyaan sehingga kita "menidurkan" otak kita. Otak kita jarang kita latih sehingga saat diperlukan (apa lagi mendesak) otak kita tidak siap akhirnya membuat kita stress dan frustasi.

Kita sering kali merasa tidak punya pertanyaan, tetapi lain dengan Leonardo da Vinci, dia selalu bertanya dan bertanya. Hasilnya? Dia menjadi orang yang jenius, banyak sekali karya-karya bahkan untuk berbagai bidang ilmu, mulai dari atonomi, seni, dan mesin. Sayangnya kita malas untuk bertanya sehingga pikiran kita tidak terlatih untuk berpikir.

Saya bantu Anda untuk melatih berpikir dengan menjawab berbagai pertanyaan. Saya baru saja membuat blog yang dikhususkan untuk melatih kreativitas dengan cara menjawab berbagai pertanyaan. Sengaja, saya tidak fokus pada satu topik untuk membiarkan pikiran kita lebih luas daya jelajahnya.

Silahkan kunjungi http://tetap-berpikir.blogspot.com

JIKA BERHASIL, TERSENNYUMLAH.........!!!!!

Jika berhasil, terseyumlah

Saat ini anak saya sedang banyak belajar. Tentu saja di usia 10 bulan sudah banyak keterampilan baru yang dia dapatkan. Saat ini dia sedang belajar berjalan dan mengenal anggota tubuh. Sering kali saat sedang duduk, dia meraih tangan atau baju saya untuk berusaha berdiri. Saya biarkan saja, tidak dibantu sampai dia bisa berdiri sendiri. Saat berhasil, dia langsung tersenyum gembira. Indahnya. Dia melakukannya berulang-ulang dan dia pun tersenyum berulang-ulang.

Senyum anak memang membuat kita bahagia. Namun bukan kebahagiaan saja yang bisa kita dapatkan, tetapi juga hikmah dari apa yang dilakukan seorang bayi dalam belajar. Tersenyum yang dia lakukan setelah berhasil berdiri adalah suatu perayaan terhadap keberhasilan. Ternyata perayaan ini, menurut para ahli motivasi dan pengembangan diri, memberika efek yang positif terhadap diri kita.

Yang pertama ialah meningkatkan motivasi diri. Jika kita meraih keberhasilan, kemudian kita merayakannya, meskipun hanya dengan senyum, akan membuat diri kita memiliki perasaan yang positif. Dimana perasaan positif bisa memberikan efek motivasi diri yang lebih besar pada diri kita seperti yang saya bahas pada ebook saya, Motivasi Diri.

Yang kedua, jika kita memiliki motivasi diri yang lebih baik, maka kita akan lebih semangat untuk meraih pencapaian atau keberhasilan lainnya. Artinya, pengembangan diri kita aka lebih cepat lagi. Ini akan menjadi siklus yang positif, yaitu kita berhasil, kita merayakannya, motivasi diri bertambah, keberhasilan bertambah, kita merayakannya, motivasi diri bertambah, dan seterusnya. Siklus yang positif bukan?

Yang perlu diperhatikan ialah bagaimana cara merayakan keberhasilan kita. Cara terbaik bahkan seharusnya ialah dengan bersyukur kepada Allah, karena pada hakikatnya semua keberhasilan yang kita raih adalah nikmat dari Allah. Sementara jika kita bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kita. Kita sebagai seorang muslim tidak pantas merayakan keberhasilan dengan hura-hura, apa lagi sampai melakukan maksiat. Seharusnya, bentuk rasa syukur kita ialah dengan menambah ibadah kita.

Jadi setiap keberhasilan apa pun yang kita dapatkan, jangan lupa untuk mensyukurinya. Kita sering lupa, apalagi jika apa yang kita raih dibawah target yang kita harapkan. Bukannya bersyukur malah kita menggerutu karena tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Inilah rahasia mengapa bayi begitu cepat belajar, mereka menikmati setiap bekerhasilan, sekecil apa pun.

Antara Kelemahan dan Kemuliaan

Manusia diciptakan Allah di antara dua sifat, yaitu antara kelemahan dan kemuliaan. Kita harus menyadari bahwa kita diciptakan dengan segala keterbatasan baik fisik maupun pikiran. Sementara kita juga diberikan kemuliaan dengan berbagai kelebihan dibandingkan makhluq lainnya. Kelemahan dan kemuliaan ini diberikan bersamaan kepada diri manusia oleh Allah. Untuk apa?

Kelemahan Manusia

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An Nisa:28)

Inilah suatu keseimbangan yang diberikan Allah kepada manusia, antara kelemahan dan kemuliaan. Diberikan kelemahan agar kita lebih waspada dalam bertindak, tidak takabur, dan selalu merasa memerlukan pertolongan Allah dalam kehidupannya. Memang, manusia diberikan berbagai kemulian dan potensi yang dahsyat untuk menundukan alam, tetapi dengan adanya kelemahan pada diri kita, ini akan menyadarkan bahwa kita memerlukan Allah SWT.

Inilah yang membuat kita harus waspada, sehingga memerlukan petunjuk dalam berjalan. Kita memerlukan petunjuk dari Allah agar jalan yang kita tempuh berada dalam jalan yang benar, sesuai dengan fitrahnya. Bayangkan jika kita mengendarai mobil, jika kita merasa mobil yang kita kendarai “sempurna” dan “anti kecelakaan” maka kita akan menjalankan mobil dengan seenaknya atau sembarangan. Tetapi saat kita sadar bahwa masih banyak kelemahan dalam mobil kita, kita akan mengendarai mobil dengan hati-hati.

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,”(QS.Al Ahzab:72)

Selain lemah, manusia juga ternyata zalim dan amat bodoh. Kita harus menyadarinya sehingga kita tetap meminta petunjuk dari Allah dalam menjalani hidup kita. Jangan pernah lepas dari petunjuk, jangan penah lepas dari Al Quran dan Hadits karena kita membutuhkan, karena kita zalim dan bodoh.

Bagaimana pun kita ini adalah umat fakir, yaitu membutuhkan Allah dalam kehidupan kita. Sayang sekali banyak manusia yang lupa, mereka hanya mengandalkan pikiran dan tenaga saja dalam meraih sesuatu, padahal kita adalah mahkluq yang fakir, seperti firman Allah:

“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.“(QS. Faathir:15)

Kemuliaan Manusia

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS.Al Israa’:70)
Ditiupi ruh
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS.As Sajdah:9)
Diberi kistimewaan
Manusia diberikan kelebihan yang sempurna seperti yang dijelaskan QS.Al Israa’:70.
Alam diperuntukan untuk manusia
“Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.” (QS.Al Jaatsiyah:12)

Dengan kelebihan-kelebihan ini, kita tidak ada lagi alasan untuk tidak percaya diri dalam menjalan berbagai tugas yang diberikan Allah SWT kepada kita. Tugas yang diberikan kepada kita, ternyata sudah dilengkapi dengan bekal yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Kita memiliki kelebihan dibanding makhluq lain, akan memotivasi kita untuk hidup lebih baik dari makhluq lain. Hidup yang tidak hanya mengejar keperluan perut dan dibawah perut saja, tetapi lebih dari itu. Sebab yang demikian, binatang pun bisa. Sementara dalam menjalani hidup kita masih memerlukan pertolongan Allah karena kita lemah, zalim, dan bodoh. Itulah umat Islam, umat pertengahan atau bisa dikatakan hidup dalam keseimbangan.

EmailKu